Dunia bisnis sedang mengalami perubahan besar. Tidak lagi cukup bagi perusahaan untuk sekadar menghasilkan keuntungan. Hari ini, publik, investor, hingga regulator semakin menuntut tanggung jawab sosial, kepedulian terhadap lingkungan, dan tata kelola yang transparan. Di sinilah ESG (Environmental, Social, Governance) hadir — bukan sebagai pilihan tambahan, melainkan sebagai kebutuhan utama.
Namun, keberhasilan ESG tak hanya bergantung pada komitmen—melainkan pada bagaimana komitmen itu dikomunikasikan. Tanpa strategi komunikasi yang kuat dan otentik, inisiatif ESG berisiko tak terlihat, tak dipahami, bahkan tak dipercaya.
ESG bukan lagi isu para aktivis semata. Investor global kini menjadikan kinerja ESG sebagai indikator utama dalam pengambilan keputusan. Di Indonesia, OJK mewajibkan laporan keberlanjutan bagi perusahaan terbuka. Berbagai studi juga menunjukkan korelasi positif antara praktik ESG dan performa keuangan. Meski begitu, banyak perusahaan masih melihat ESG sebagai formalitas. Padahal, jika dikomunikasikan dengan tepat, ESG dapat menjadi kekuatan strategis yang membangun kepercayaan, reputasi, dan loyalitas jangka panjang.
Komunikasi ESG yang efektif tidak bisa dilakukan secara instan. Ia membutuhkan pemahaman mendalam, pendekatan yang kontekstual, dan strategi yang menyeluruh. Emilia Bassar, praktisi komunikasi sekaligus CEO CPROCOM, menekankan pentingnya pendekatan sistematis dalam merancang komunikasi ESG. Berdasarkan pengalamannya, terdapat enam tahapan penting yang perlu diperhatikan:
- Riset & Analisis Situasi — Mengumpulkan data mengenai isu, tantangan, dan ekspektasi para pemangku kepentingan.
- Pemetaan Isu & Stakeholder — Mengidentifikasi siapa yang perlu dilibatkan dan apa yang mereka anggap penting.
- Strategi & Program Komunikasi — Menentukan pesan utama, kanal komunikasi, serta bentuk konten yang sesuai.
- Implementasi — Menjalankan rencana dengan konsistensi, visualisasi data, narasi yang menyentuh, dan cerita nyata dari lapangan.
- Monitoring & Evaluasi — Mengukur efektivitas program serta terus beradaptasi.
- Pendekatan Storytelling dan Human Interest — Untuk membangun koneksi emosional dan pemahaman yang lebih dalam.
Dalam proses ini, penting untuk tidak hanya menyampaikan angka dan pencapaian. Ceritakan kenapa perusahaan Anda peduli. Tampilkan sisi manusiawi dari setiap inisiatif. Karena pada akhirnya, ESG bukan hanya tentang data, tapi juga tentang dampak nyata terhadap kehidupan.
Dunia tidak lagi hanya ingin tahu apa yang Anda lakukan. Mereka ingin percaya mengapa Anda melakukannya. Di situlah kekuatan komunikasi mengambil peran penting. ESG bukan sekadar tren, melainkan fondasi masa depan bisnis yang berkelanjutan. Namun, masa depan ini hanya akan menjadi nyata jika Anda mampu membawanya lebih dekat ke hati para pemangku kepentingan.
PT EMIL hadir sebagai mitra strategis untuk membantu perusahaan membangun strategi komunikasi ESG yang otentik, relevan, dan berdampak. Kami memahami bahwa setiap organisasi unik—dengan tantangan, nilai, dan budaya yang khas. Karena itu, pendekatan kami selalu disesuaikan dan kolaboratif.
Bersama PT EMIL, strategi komunikasi ESG Anda tak sekadar terdengar, tapi juga dipercaya dan dirasakan.
Penulis : Hanifa Laila Zaituna
Daftar Referensi:
CESGS Universitas Airlangga. (2023). Unlocking ESG Potential: Enhancing Sustainability Reporting Tool. Materi pemaparan pada forum CESGS UNAIR.
Deloitte. (2022). ESG as a Strategic Advantage in Southeast Asia.
https://www2.deloitte.com/sg/en/pages/about-deloitte/articles/esg-strategic-advantage.html
Humas Indonesia. (2024). 6 Tahapan Mengomunikasikan ESG. Diakses dari: https://www.humasindonesia.id/berita/6-tahapan-mengomunikasikan-esg–1852
Inawati, W. A., & Rahmawati. (2023). Dampak Environmental, Social, dan Governance (ESG) terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Akademi Akuntansi, 6(2), 235-241.
McKinsey & Company. (2020). Five ways that ESG creates value.
https://www.mckinsey.com/business-functions/sustainability/our-insights/five-ways-that-esg-creates-value
NYU Stern Center for Sustainable Business. (2021). ESG and Financial Performance: Uncovering the Relationship by Aggregating Evidence from 1,000+ Studies Published between 2015 – 2020.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2017). Peraturan OJK Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik. https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/regulasi/peraturan-ojk/
PRCA Global. (2023). What is ESG Communication, and Why is It Important? Diakses dari arsip konten tentang praktik komunikasi ESG global.
PwC Indonesia. (2023). ESG Readiness Survey Indonesia.
https://www.pwc.com/id/en/publications/esg-readiness-survey-indonesia-2023.html